Footstep racing atau lebih dikenal dengan footstep underbone adalah footstep yang umumnya diaplikasikan pada motor – motor sport berstang rendah (stang jepit) untuk mengimbangi posisi duduk pengendaranya yang menunduk. Saat posisi nunduk tersebut maka posisi kaki pun akan lebih nyaman ke belakang, maka dipasanglah footstep tersebut. Footstep ini selain menambah nyaman posisi berkendara yang menunduk, fungsinya juga menaikan kaki lebih tinggi agar saat bermanuver lebih mantap dimana kaki tidak akan mudah menyentuh jalanan.
Namun pada kenyataannya, footstep ini banyak juga di aplikasikan dimotor bebek sport harian seperti Satria FU, Sonic, MX King, Suora GTR ataupun motor naked sport seperti Vixion dan Byson yang stangnya masih standar bawaan pabrik. Penggunaannya pun lebih ke variasi / gaya karena pihak pabrikan pun tentu sudah menyesuaikan jenis footstep yang digunakan berdasarkan jenis motornya agar nyaman digunakan sehari - hari. Jika jenis motornya sport full fairing seperti R15 atau CBR dan GSX tentu saja menggunakan jenis footstep underbone bawaan dari pabriknya karena stang yang digunakannya pun rendah.
Nah dalam artikel kali ini saya akan membahas apa saja sih kelebihan serta kekurangan dari footstep underbone khususnya underbone variasi yang bukan bawaan pabrik. Footstep underbone variasi ini banyak sekali merknya seperti NUI, AHRS, Fast Bikes, VND, IBAD, Motogp, Agras, dan lain sebagainya.
Kelebihan serta kekurangan pemakaian underbone ini saya tulis berdasarkan pengalaman pribadi saat dipakai di motor naked Yamaha Vixion.
Nah itulah beberapa kekurangan serta keunggulan menggunakan footstep underbone variasi dimotor biasa. Jika dilihat – lihat ko lebih banyak kekurangannya ya, maklum lah yang namanya modifikasi itu kadang mengorbankan kenyaman asalkan hati jadi puas :D
Namun pada kenyataannya, footstep ini banyak juga di aplikasikan dimotor bebek sport harian seperti Satria FU, Sonic, MX King, Suora GTR ataupun motor naked sport seperti Vixion dan Byson yang stangnya masih standar bawaan pabrik. Penggunaannya pun lebih ke variasi / gaya karena pihak pabrikan pun tentu sudah menyesuaikan jenis footstep yang digunakan berdasarkan jenis motornya agar nyaman digunakan sehari - hari. Jika jenis motornya sport full fairing seperti R15 atau CBR dan GSX tentu saja menggunakan jenis footstep underbone bawaan dari pabriknya karena stang yang digunakannya pun rendah.
Nah dalam artikel kali ini saya akan membahas apa saja sih kelebihan serta kekurangan dari footstep underbone khususnya underbone variasi yang bukan bawaan pabrik. Footstep underbone variasi ini banyak sekali merknya seperti NUI, AHRS, Fast Bikes, VND, IBAD, Motogp, Agras, dan lain sebagainya.
Baca juga : cara merakit dan memasang footstep underbone
Kelebihan serta kekurangan pemakaian underbone ini saya tulis berdasarkan pengalaman pribadi saat dipakai di motor naked Yamaha Vixion.
Kelebihan :
- Menambah penampilan motor semakin sporty
- Mengurangi cipratan air ke sepatu / sandal pada jalanan becek karena posisi kaki lebih tinggi
- Mantap saat melakukan manuver ditikungan (cornering)
Kekurangan :
- Bagian paha dekat dengkul terasa pegal saat dibawa lama berkendara karena saya masih menggunakan stang standar, tidak tahu juga kalau sudah pakai stang jepit.
- Pengereman belakang jadi sedikit kurang pakem karena panjang tuas rem dan posisi menekan tidak optimal, tapi hal tersebut masih bisa ditoleransi
- Master rem belakang sering macet karena tidak ada per yang membantu naik turun tonjokan ke master rem (masih bisa di akali)
- Bearing tuas persneling dan rem seringkali oblak jadi harus punya cadangan lahernya
- Sepatu sering lecet karena harus mencongkel saat melakukan penambahan gigi
Nah itulah beberapa kekurangan serta keunggulan menggunakan footstep underbone variasi dimotor biasa. Jika dilihat – lihat ko lebih banyak kekurangannya ya, maklum lah yang namanya modifikasi itu kadang mengorbankan kenyaman asalkan hati jadi puas :D
0 Komentar untuk "Kelebihan Kekurangan Footstep Underbone Berdasar Pengalaman"
Posting Komentar